Senin, 05 Desember 2016

Tags

MENUMBUHKAN BENTUK BENTUK KREATIVITAS REMAJA MENUMBUHKAN BENTUK BETUK KREATIVITAS REMAJA .

# PERLU DI KETAHUI !!! Kreativitas sangat penting bagi perkembangan manusia Kreativitas adalah kemampuan individu untuk menciptakan sesuatu yang baru (Barron, 1965). Kreativitas membantu manusia untuk dapat menemukan berbagai alternatif jalan keluar terhadap masalah yang dihadapi. Tanpa adanya kreativitas, manusia akan sulit berkembang di tengah keadaan dunia yang serba dinamis. Ketika seseorang memasuki usia remaja, banyak perubahan yang terjadi dalam dirinya. Remaja mengalami perubahan secara fisik dan psikis. Perubahanperubahan tersebut seringkali menimbulkan kegelisahan pada remaja. Remaja juga mulai dihadapkan pada berbagai keputusan untuk hidupnya. Remaja mengalami masa-masa yang penuh tuntutan dari lingkungan sekitar. Oleh karena itu, kreativitas sangat dibutuhkan untuk dapat membantu mereka melakukan penyelesaian masalah. Kreativitas dapat tumbuh dan berkembang jika didukung oleh situasi yang kondusif. Beberapa hal eksternal yang mempengaruhi kreativitas adalah situasi yang kondusif dari lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Dalam hal ini, faktor pola asuh orang tua menjadi hal yang dianggap paling mempengaruhi kreativitas seseorang karena pola asuh orang tua sudah dirasakan sejak lahir. Selain faktor-faktor di atas, kreativitas juga dapat ditingkatkan dengan belajar musik. Hal ini terbukti dengan adanya beberapa penelitian tentang pengaruh musik terhadap perkembangan kreativitas. Penelitian sebelumnya banyak yang menghasilkan suatu kesimpulan bahwa musik klasik dan jazz dapat meningkatkan kreativitas seseorang. Perbedaan metode pembelajaran antara musik klasik dan jazz memungkinkan perbedaan kemampuan kreativitas yang dihasilkan para siswanya. Penelitian kuasi-eksperimental ini berusaha melihat perbedaan kemampuan kreativitas yang dihasilkan oleh remaja yang belajar musik klasik, jazz, dan yang tidak belajar musik. Populasi penelitian ini terbagi atas tiga kelompok. Populasi remaja yang belajar musik klasik dan jazz adalah mereka yang berusia 12 sampai 22 tahun dan mengikuti pembelajaran musik minimal level 2 di sekolah musik Farabi, YPM, IKJ, dan Yamaha. Sementara itu, populasi remaja yang tidak belajar musik adalah mahasiswa Universitas Atmajaya yang berusia maksimal 22 tahun dan memilih sendiri jurusan kuliah yang mereka minati. Pada awalnya, digunakan kuesioner pola asuh untuk menyamakan karakter subyek penelitian. Subyek penelitian dipilih dengan teknik purposive sampling dengan jumlah 37 remaja yang belajar musik klasik, 35 remaja yang belajar musik jazz, dan 40 remaja yang tidak belajar musik. Untuk mengukur skor kreativitasnya, peneliti menggunakan alat Tes Kreativitas Verbal (TKV) karena paling mampu merepresentasikan teori yang digunakan penulis sebagai acuan, yaitu teori Guilford (1950). Tes ini mengukur kemampuan seseorang mengeksplorasikan ide-ide dalam bentuk verbal, oleh karena itu, hasil skornya lebih mengarah kepada kemampuan verbalnya. Tes Kreativitas Verbal diadministrasikan kepada 18 remaja yang belajar musik klasik, 10 remaja yang belajar musik jazz, dan 17 remaja yang tidak belajar musik. Penulis menggunakan uji terpakai dalam penelitian ini karena populasi subyek penelitian yang berjumlah kecil dan sulit didapatkan. Berdasarkan perhitungan dengan statistik non-parametrik metode Kruskall-Wallis one-way analysis of variance by ranks, didapatkan bahwa ada perbedaan kreativitas antara remaja yang belajar musik klasik, musik jazz, dan remaja yang tidak belajar musik. Tetapi, berdasarkan hasil skor kreativitas diperoleh kesimpulan bahwa kemampuan kreativitas tertinggi diperoleh pada remaja yang tidak belajar musik. Penulis melakukan beberapa analisis tambahan, dan didapatkan suatu kesimpulan bahwa perbedaan jumlah subyek berdasarkan jenis kelamin turut mempengaruhi hasil penelitian. Selain itu, penggunakan alat tes kreativitas yang bermuatan verbal dirasa kurang dapat mengukur kemampuan kreativitas seseorang secara keseluruhan. Penelitian ini memberikan saran praktis yakni bagi praktisi psikologi untuk dapat melakukan pengembangan alat ukur kreativitas di Indonesia. Selain itu, penulis juga memberikan saran kepada lembaga pendidikan musik untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan musiknya . #PERLU DI INGAT Kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata yang relatif berbeda dengan apa yang ada sebelumnya. Secara psikologis pengertian kreativitas adalah satuan potensi yang ada pada diri manusia. Kelompok Ilmiah Remaja berarti suatu kelompok yang anggotanya terdiri para remaja yang mempunyai kegiatan utama yang bersifat ilmiah. Dalam dunia pendidikan, aktivitas Kelompok Ilmiah Remaja merupakan suatu kegiatan aktivitas ekstrakurikuler yang berusaha menggali potensi yang ada pada remaja atau siswa. . # MEMBANGUN JUGA MENUMBUHKAN KREATIVITAS REMAJA Anak adalah harapan di masa yang akan datang. Kalimat ini seringkali kita dengar dan sangat lekat di benak kita. Karena itu, sudah semestinya memberikan perhatian khusus dalam hal mendidiknya sehingga kelak mereka menjadi para pelopor masa depan umat Islam. Dalam hal ini Lingkungan pertama yang berperan penting menjaga keberadaan anak adalah keluarga, yang paling utama adalah kedua orang tua. Karena keluarga merupakan lembaga pendidikan yang paling dominan secara mutlak, dan anak adalah amanah Allah yang diberikan kepada para orang tua, ditangan orang tuanyalah masa depan anak-anak dipersiapkan dan kelak para orang tua akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah atas amanah yang diberikan. Dalam upaya tersebut maka pada hari Sabtu tanggal 16 Mei 2009 Lembaga Pendidikan Al Falah Surabaya menyelenggarakan Seminar Nasional tentang Pendidikan yang mengusung tema “Menjadi Orang Tua Efektif Membangun Kararakter dan melejitkan kreativitas Anak dan Remaja” yang disampaikan oleh Prof. Dr. H. Arief Rachman M.Pd., Pembina Lab School yang juga guru besar UNJbertempat di Aula Kanwil Depag jl. Raya Juanda Waru-Sidoarjo, yang diikuti tak kurang dari 350 peserta yang terdiri dari para orang tua siswa dan para pendidik dari berbagai daerah. Pada Seminar kali ini Prof. Arief mengatakan bahwa pendidikan yang sukses adalah pendidikan yang mampu mengantarkan anak menjadi anak yang bertaqwa, mempunyai berkepribadian matang, berilmu mutakhir, dan berprestasi, serta Mempunyai rasa kebangsaan dan berwawasan global. Pak Arief juga memaparkan beberapa cara dalam bentuk tabell mengenai perilaku orang tua dalam mendidik anaknya serta hasil dari cara pendidikannya. Berikut adalah tipologi orang tua dan tipe anak sebagai hasilnya. . . Belajarlah seiring dengan hembusan nafas, berhenti belajar ketika nafas berhenti. Belajar juga yang akan membedakan seseorang bisa menyikapi kondisi yang sama dengan cara yang berbeda, tentu saja mendapatkan keuntungan dari kondisi paling merugikan sekalipun. Mengisi hidup yang penuh tidak hanya membutuhkan kepintaran, tapi juga kecerdasan, kreativitas dan inovasi. Apa bedanya? Kepintaran adalah kemampuan Anda dalam menyerap informasi. Ketika Anda mampu membaca dan mengambil ilmu pengetahuan dari buku atau informasi yang Anda serap, Anda cukup pintar. Akan tetapi, kepintaran berhenti disitu saja. Orang pintar memiliki banyak pengetahuan, akan tetapi kadang menghambatnya dalam pengambilan keputusan, karena pengetahuan yang banyak itu memberikan banyak informasi. Kecerdasan adalah kemampuan mengelola kepintaran. Orang yang sukses kadang orang yang tidak terlalu pintar, akan tetapi bisa mengelola orang pintar. Kecerdasan membuat Anda tahu siapa orang pintar yang cocok mengerjakan jenis pekerjaan tertentu. Kecerdasan membuat Anda bisa mengambil keuntungan dari kombinasi kepintaran. Kreativitas adalah kemampuan untuk membuat perbedaan. Orang yang kreatif adalah orang yang melihat hal yang sama tapi berpikir dengan cara yang berbeda. Kreativitas menghasilkan perbedaan dan orang yang kreatif bisa stand out of the crowd, tampil diantara kerumunan orang. Perbedaan membuat peluang baru terbuka. Inovatif adalah kemampuan untuk menemukan nilai komersil dari kreativitas. Inovasi membuat kreativitas tidak cukup untuk meraih sukses. Kreatif hanya membuat perbedaan, inovasi membuat perbedaan tersebut memiliki nilai komersil. Oleh karena itu, belajarlah seumur hidup, dan Anda bisa memiliki kepintaran, kecerdasan,




Tanggal akses; 5 Desember 2016

http://taufikm150.blogspot.co.id/2013/01/menumbuhkan-bentuk-bentuk-kreativitas.html

1 komentar so far

The Casinos at Harrah's Philadelphia, PA - Mapyro
Casino 여수 출장마사지 in Philadelphia, 김천 출장안마 PA. View maps, reviews 오산 출장안마 and information for 영주 출장샵 The Casinos at Harrah's Philadelphia, including address, map 태백 출장안마 and phone number.


EmoticonEmoticon